Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2018

kisah nyata orang sok tau

Ilmu harus ada sebelum berkata dan berbuat. Bila beramal tanpa ilmu dapat membinasakan, maka berfatwa tanpa ilmu dapat menyesatkan. Adapun orang yang tidak berilmu namun menampakkan dirinya seolah-olah berilmu, dia adalah orang sombong yang sok pintar dan sok tahu. Kita berlindung kepada Allah azza wa jalla dari sifat buruk ini. Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zayd rahimahullahmengatakan, “Hati-hati! Jangan sampai jadi Abu Syibr (Abu Sejengkal). Sebagaimana telah dikatakan, ilmu itu terdiri dari tiga jengkal (tingkatan): siapa yang baru masuk pada jengkal pertama akan sombong, ketika naik ke jengkal kedua mulai tawaduk (rendah hati), dan siapa yang naik hingga jengkal ketiga ia tahu bahwa dirinya tidak tahu (karena begitu luasnya samudra ilmu).” Saudaraku, beliau menasihati kita agar tidak istiqomah pada jengkal pertama, ilmu baru sedikit, namun sombongnya amit-amit. Ilmu belum ada, tapi ucapan dan fatwa membahana. Sehingga gelar yang pantas disandang ole...

Sedikit ilmu tapi sering merasa pandai

DALAM kehidupan sehari-hari kadang-kadang kita menemukan orang yang berbicaranya seolah-olah tahu benar atau mengerti benar tentang apa yang kita bicarakan atau apa yang kita tulis dalam bentuk surat pembaca, artikel buku atau apapun yang merupakan manifestasi daripada pendapat kita. Itulah kesan dan pengalaman yang dapatkan penulis selama menjadi penulis surat pembaca, artikel,  buku atau karya-karya tulis dalam bentuk lainnya. Bahkan apa yang kita katakan kadang-kadang juga dipersepsikan dan ditanggapi secara berbeda dan menyimpang daripada hakekat maksud yang sesungguhnya. Bahasa lisan atau tertulis yang kita lakukan, akan dipersepsikan salah oleh orang yang ilmunya sedikit. Apakah semua orang yang ilmunya sedikit pasti merasa lebih pandai? Tentunya tidak semuanya. Ada orang yang ilmunya sedikit dan menyadari bahwa ilmunya sedikit, justru mempunyai kesadaran untuk bertanya tentang hal-hal yang dia kurang pahami. Namun abanyak juga orang yang imunya sedikit tetapi meras...

SALING TERBUKA KUNCI BAHAGIA

Pentingnya Kejujuran dan Keterbukaan Dalam Suatu Hubungan Sering kali kita  melihat dalam kehidupan sehari-hari, entah itu di kalangan anak muda yang menjalin hubungan  pacaran  ataupun pasangan yang sudah menikah selalu terjadi pertengkaran yang selalu berujung pada perpisahan. Kalau masih pacaran, pisah bukanlah sesuatu hal yang buruk, namun beda dengan pasangan yang sudah menikah. Bagi pasangan yang sudah  menikah , perpisahan atau perceraian membawa banyak dampak negatif. Bukan hanya sekedar masalah psikologis tapi juga materi. Sekarang untuk mengurus sebuah perceraian membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi adanya perasaan-perasaan negatif terhadap semua yang terjadi dalam kehidupan ini. Hubungan dua orang yng saling mencintai itu ibarat kaos couple, dimana kaos couple pada saat baru itu kelihatan menarik sekali. Namun seiring perjalanan waktu,apabila kita tidak bisa menjaga dan merawat dengan baik maka kaos itu akan mulai pudar,tidak menarik...

Sang pejuang hidup

Rahye, Demikian nama pemuda yang lahir sekitar tahun 1956 di Dusun Ranjok Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, yang pada tahun 1982 Ia kawin dengan seorang prempuan dari desa setempat yang bernama Nuriyah. Ia dikarunia 6 anak prempuan, yang pertama bernama Fatimah, Salmah, Rosidah, Dian Nitami, Ruhillah dan Nurlaili. Karena anak pertamanya bernama Fatimah, maka sebagaimana kebiasaan di warga lombok nama orang tuannya pasti akan berubah menjadi nama kuniyah atau nama kebapakan yang di Lombok dipanggil “Amaq” menjadi Amaq Fat. Karena terhimpit soal ekonomi, maka Rahye alias Amaq Fat mencoba merantao ke Bali dan setelah membaca situasi ia mencoba memulai usaha dengan jualan bakso, setelah merasa cukup modal pada tahun 2005, ia kembali ke kampung halamannya dan meneruskan usaha bakso tersebut hingga saat ini. Yang luar biasa di orang tua dari lima orang anak prempuan ini, karena dari anaknya yang 6 orang ternyata yang pertama dipanggil Tuhan ketika b...

TIDAK ADA AKU DALAM DIRIKU

TIDAK ADA AKU DIDALAM DIRIKU Ada bagusnya juga acara TV di Indonesia jarang ada yang bagus (jika tidak ingin dikatakan jelek). Ada bagusnya juga Bandung, kota yang saya tinggali selalu berurusan dengan masalah kemacetan. Sebagai kota urban yang punya segalanya, kota ini menjadi tujuan banyak orang untuk merajut mimpinya di kota ini. Imbasnya kota ini penuh sesak. Macet dimana-mana. Ada bagusnya juga ga punya pekerjaan tetap, dan ada bagusnya juga ga punya banyak uang.  Ada bagusnya juga acara TV jarang ada yang bagus, karena dengan acara TV yang  jelek kurang bagus membuat saya tidak berhasrat nonton TV. Itu artinya waktu saya tidak habis didepan TV. Ada bagusnya juga Bandung macet. karena dengan kondisi kota yang macet saya jadi males kemana-mana, dan waktu saya tidak habis di jalan. Ada bagusnya juga saya belum punya kerjaan tetap, karena tidak ada yang harus bagi saya. Saya tidak harus berangkat pagi pulang sore, dan tidak harus tunduk patuh sama atasan. Lalu ada bag...

FILOSOFI WARNA

Warna sejak lama diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi serta cara bertindak manusia. Warna adalah suatu symbol warna yang mempunyai makna. Hal ini juga dijumpai pada simbol-simbol organisasi, perkumpulan dan bahkan individu.  Sebelum dibahas tentang makna masing-masing warna, maka warna dapat dikelompokkan sebagai berikut: warna-warna sejuk, warna-warna hangat dan warna-warna netral. Yang termasuk warna-warna sejuk antara lain biru, hijau, pirus dan perak. Warna-warna sejuk cenderung berpengaruh memberikan perasaan tenang bagi yang melihatnya. Meskipun digunakan sendiri, warna-warna ini bisa mempunyai rasa dingin atau impersonal. Yang termasuk warna hangat antara lain: merah, merah muda, kuning orange, warna ungu, dan emas. Warna hangat cenderung mempunyai suatu efek kegairahan bagi yang melihatnya. Bagaimanapun ketika warna ini digunakan sendiri dapat menstimulasi, membangitkan emosi kekerasan/kehebatan dan kemarahan.  Yang termasuk warna netral antar...