Skip to main content

Sang pejuang hidup

Rahye, Demikian nama pemuda yang lahir sekitar tahun 1956 di Dusun Ranjok Desa Teratak Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, yang pada tahun 1982 Ia kawin dengan seorang prempuan dari desa setempat yang bernama Nuriyah. Ia dikarunia 6 anak prempuan, yang pertama bernama Fatimah, Salmah, Rosidah, Dian Nitami, Ruhillah dan Nurlaili. Karena anak pertamanya bernama Fatimah, maka sebagaimana kebiasaan di warga lombok nama orang tuannya pasti akan berubah menjadi nama kuniyah atau nama kebapakan yang di Lombok dipanggil “Amaq” menjadi Amaq Fat. Karena terhimpit soal ekonomi, maka Rahye alias Amaq Fat mencoba merantao ke Bali dan setelah membaca situasi ia mencoba memulai usaha dengan jualan bakso, setelah merasa cukup modal pada tahun 2005, ia kembali ke kampung halamannya dan meneruskan usaha bakso tersebut hingga saat ini.

Yang luar biasa di orang tua dari lima orang anak prempuan ini, karena dari anaknya yang 6 orang ternyata yang pertama dipanggil Tuhan ketika berumur 3 bulan, adalah ia jualan bakso tidak seperti kebanyakan orang yang punya tempat menetap seperti warung atau tempat nangkring tetap lainnya. Tapi ia jual bakso dengan mendorong rombong bakso keliling ke desa-desa hingga 2 kecamatan yaitu di wilayah Kecamatan Batukliang Utara dan Kecamatan Batukliang. Dengan jarak tempuh paling kurang 8 km hingga 20 km.

Bisa dibayangkan, dizaman modern hari ini yang orang semua dimanja dengan tekhnologi seperti sepeda motor dan lain sebagainya yang membuat semua orang hampir tidak ada yang mampu berjalan lebih dari 1 km, justru Amaq Fat yng kini sudah berusia lebih kurang 60 tahun  setiap hari berjalan dengan mendorong gerobak bakso tidak kurang dari 8 km hingga 20 kilo dengan medan yang sangat terjal berupa tanjakan yang ketinggiannya mencapai 50 an meter dan kondisi jalan yang sangat jelek dan berbatu.

Ditanya soal rahasia sampai ia mampu berjalan dengan jarak tempuh yang tidak sedikit dengan harus membawa beban berupa gerobak bakso yang pasti tidak ringan ditambah dengan medan yang tidak mulus dan datar ia menjelaskan dengan penuh semangat, “................., ketika saya kecapaian saya selalu serahkan pada Allah dengan mengatakan – Ya Allah, saya sama sekali tidak punya kekuatan dan tidak punya segalanya, Engkaulah yang punya kekuatan dan punya segalanya, berikan saya kekuatan-ketika dalam kondisi-kondisi seperti itu saya seperti mendapat kekuatan baru sehingga tanjakan yang tinggi seperti tanjakan di kelebur yang turun naik, tanjakan di setiling yang terkenal sangat tinggi dan curam dengan sangat gampang saya bisa menaikinya juga menurunkannya, karena ketika turun kalau ada beban begini justru terasa lebih berat ketimbang naik karena kita menahan beban dan itu sangat berisiko”.

Hal menarik lainnya dari Amaq Fat ketika diminta soal harga baksonya yang cukup murah, Cuma Rp 5000/ mangkok dengan pentolan hingga 20an apa itu tidak rugi?, ia menjelaskan, “........... saya punya prinsip bahwa dalam berjualan tidak ada anak-anak yang boleh menangis, tidak boleh ada orang tua yang kelaparan, tidak ada orang yang tidak mampu beli, berapapun uang mereka, mereka harus dapat, bahkan mereka tidak ada uangpun kalau mereka mau mereka pasti dapat, karena menurut saya mereka itu sudah dititipkan rizkinya oleh Allah lewat saya, dan itu terbukti saya selama ini tidak pernah rugi, bakso saya selalu habis dengan hasil jualan tidak kurang dari Rp 600.000 dengan modal belanja sekitar Rp 450.000 artinya selalu dapat untung paling minim Rp 150.000/hari,  dan itu bagi saya sudah cukup untuk biaya hidup bersama keluarga bahkan cukup untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak saya yang semuanya bisa tamat SMA termasuk Nurlaili, anak saya yang paling kecil akan tamat tahun ini” demikian panjang lebar amaq fat menjelaskan.

Ditanya soal rute jualan, Amaq Fat yang kelihatan selalu energik ini, menjelaskan, “..........., saya tidak punya jadwal yang pasti, saya hanya keliling ke desa-desa ini secara bergiliran, seperti hari ini saya lewat di sini maka sampai 1 bulan bahkan dua bulan kedepan saya tidak akan lewat disini lagi, karena harus ke desa lain dan kadang dalam 2 bulan desa-desa di dua kecamatan ini tidak habis di kunjungi. Dan jualan saya selalu habis paling lambat jam 1 siang karena disemua desa di dua kecamatan ini saya punya langganan”.

Comments

Popular posts from this blog

Kata mantan

Kenangan adalah masa lalu Harapan adalah masa depan Jika aku di suruh memilih Lebih baik hadir di masa depan Sebagai harapanmu Daripada hadir di masa lalu Sebagai kenanganmu Ingat semua kenangan tentangku Baik atau buruknya sifatku, Ingatlah,  aku perna h menjadi orang Teristimewah di hidupmu Dan pernah membahagiakanmu #masa lalu adalah pendidikan hidup

Istri adalah

Mantan pacar adalah istri, Istri adalah mantan pacar Begitu seterusnya, Satu untuk selamanya, Selamanya untuk bersatu, Jaga hatimu untuk istrimu, Jaga istrimu dengan hatimu, Ketika ia terluka sembuhkan Ketika ia sembuh jngan di bikin terluka Istri adalah pendamping hidup Dari sekarang sampai nanti Dan sampai mati Karena istri adalah BIDADARI SURGAMU

Kelemahan kita

Kelemahan orang baik, mengira semua orang itu baik.. dirimu yang pernah dibohongi, dikhianati partner bisnis, ditusuk dari belakang.. bukan karena dirimu bodoh, tapi karena lengah..Karena dirimu orang baik....mengira semua orang sebaik dirimu..Percaya deh..Untuk tumbuh selalu ada fase dimana kita dikhianati orang, yang kadang orang dekat kita sendiri..Hari kiamat nanti semua penghianat akan diberi tanda dgn sebuah bendera...Jadi sesakit apapun itu, jangan bikin kita jadi penipu & pengkhianat juga ya gaes..